ROTATIONAL DYNAMICS AND EQUILIBRIUM OF RIGID BODIES
Kompetensi
Dasar
3.1 Menerapkan konsep torsi, momen inersia, titik berat, dan
momentum sudut pada benda tegar (statis dan dinamis) dalam kehidupan
sehari-hari misalnya dalam olahraga
4.1 Membuat karya
yang menerapkan konsep titik berat dan kesetimbangan benda tegar
Materi Pokok
· Momen gaya
· Momen inersia
· Keseimbangan benda tegar
· Titik berat
· Hukum kekekalan momentum sudut pada gerak
rotasi
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ringkasan Materi
· Momen gaya (Torsi)
Momen gaya
atau torsi adalah kecenderungan suatu benda untuk memutar benda pada suatu poros.
Torsi dilambangkan dengan τ (dibaca tau). Secara sistematis, torsi merupakan
hasil kali silang antara lengan torsi dan vektor gaya dengan satuan Nm. Torsi
merupakan besaran vektor sehingga dapat bernilai positif maupun negatif. Torsi
akan bernilai positif jika arah putarannya searah jarum jam dan akan bernilai
negatif jika arah putarannya berlawanan arah jarum jam. Penerapan torsi dalam
kehidupan sehari-hari ialah ketika kita membuka pintu, memasang baut dan menimba
air dengan katrol.
τ
= F x r
τ
= F r sin α
dengan,
τ = torsi
atau momen gaya (Nm)
F = gaya (N)
r = lengan
gaya (m)
α = sudut
antara F dan r ( °)
Pada momen inersia, teorema sumbu sejajar atau teorema Huygens-Steiner dapat digunakan untuk menentukan momen inersia sebuah benda tegar terhadap sumbu tertentu, bila diketahui momen inersia suatu objek terhadap sumbu yang melalui pusat massa yang sejajar dengan sumbu pertama, serta jarak tegak lurus antara kedua sumbu tersebut.
· Momen
Inersia
Momen
inersia adalah ukuran suatu kelembaman (kemalasan) suatu benda untuk berotasi
pada porosnya. Secara sistematis, momen inersia merupakan hasil kali antara
massa partikel dengan kuadrat jarak partikel terhadap porosnya. Besarnya sebuah
momen inersia suatu benda itu bergantung terhadap beberapa faktornya, yaitu:
1.
Massa benda atau partikel
2.
Bentuk benda
3.
Letak sumbu putar benda
4.
Jarak ke sumbu putar benda
I = ∑ m r²
dengan,
I = momen inersia (kg m²)
m = massa benda atau partikel (kg)
r = jarak partikel terhadap porosnya (m)
Momen Inersia untuk berbagai bentuk benda
adalah sebagai berikut.
Pada momen inersia, teorema sumbu sejajar atau teorema Huygens-Steiner dapat digunakan untuk menentukan momen inersia sebuah benda tegar terhadap sumbu tertentu, bila diketahui momen inersia suatu objek terhadap sumbu yang melalui pusat massa yang sejajar dengan sumbu pertama, serta jarak tegak lurus antara kedua sumbu tersebut.
Hubungan
antara torsi dengan momen inersia dapat dituliskan sebagai berikut.
τ = I α
dengan,
τ = torsi atau momen gaya (Nm)
I = momen inersia (kg m²)
α = percepatan sudut
(rad/s²)
· Hukum
Kekekalan Momentum Sudut
Pernahkah kalian melihat
seseorang bermain ice skating? Apa yang terjadi saat pemain ice skating
merentangkan lengannya sambil berputar seperti pada gambar (a) dan apa yang
akan terjadi setelah pemain ice skating melipat lengannya seperti gambar (b)?
Pemain ice
skating berputar perlahan saat membentangkan lengannya. Ketika pemain melipat lengannya
kecepatan putarannya bertambah, dan membentangkan kembali lengannya saat akan
berhenti dari putaran. Pada kejadian ini berlaku hukum kekekalan momentum yaitu momentum sudut
saat membentangkan sama dengan momentum sudut saat melipat tangannya. Secara
sistematis dapat dituliskan sebagai berikut.
· Energi Kinetik Rotasi
Setiap benda yang bergerak memiliki
energi kinetik. Pada bab usaha dan energi sebelumnya, kalian sudah mempelajari
energi kinetik pada gerak translasi yang besarnya:
Ek = ½ m v²
dengan,
m = massa benda (kg)
v = kecepatan gerak benda (m/s)
karena kecepatan linier sebuah benda,
v = r. ω, maka:
Ek = ½ m (r ω)² = ½ m r² ω²
Karena m r² = I, maka pada saat
berotasi, benda memiliki energi gerak yang disebut energi kinetik rotasi, yang
besarnya:
Ek = ½ I ω²
Untuk sebuah benda yang menggelinding
pada bidang datar, maka benda itu mengalami dua energi kinetik sekaligus,
yaitu energi kinetik translasi dan energi kinetik rotasi seperti ilustrasi bi
bawah ini.
Sehingga dirumuskan sebagai berikut.
Ek = Ek
translasi + Ek rotasi
Ek
= ½ I ω2 + ½
m v2
· Usaha Pada Gerak Rotasi
Perhatikan gambar di bawah ini!
Usaha yang dilakukan oleh sebuah roda
yang berotasi pada
sumbu tetap dalam selang waktu Δt, sebuah titik pada roda tersebut
menempuh sudut θ dan lintasan sejauh s. Usaha yang dilakukan gaya F adalah:
W = F.s
Karena s = r . θ dan τ = r . F, maka:
W = τ . θ
dengan:
W = usaha ( J)
τ = momen gaya (Nm2)
θ = sudut yang ditempuh
Usaha merupakan perubahan energi kinetik rotasi suatu benda yang dapat
dituliskan sebagai berikut.
· Gerak Menggelinding pada Bidang Datar
Gerak menggelinding terjadi saat sebuah benda mengalami dua macam gerakan
secara bersamaan, yaitu gerak translasi dan gerak rotasi.
Perhatikan gambar berikut.
Sebuah bola bermassa m dan berjari-jari r menggelinding sepanjang bidang
datar horizontal. Pada bola diberikan gaya sebesar F. Berapakah percepatan bola
tersebut jika bola menggelinding tanpa gesekan? Jika bola menggelinding, maka
bola tersebut bergerak secara translasi dan rotasi. Pada kedua macam gerak
tersebut berlaku persamaan-persamaan berikut.
Untuk gerak translasi berlaku persamaan
F – f = m a dan N – m g = 0
Untuk gerak rotasi berlaku persamaan
∑τ = I α
Karena bola menggelinding tanpa gesekan, maka harus ada gaya gesekan.
Besarnya gaya gesekan pada sistem ini adalah sebagai berikut.
Untuk menentukan nilai percepatan pada bola yang menggelinding adalah sebagai berikut.
· Gerak Menggelinding pada Bidang Miring
Sebuah bola yang menggelinding pada bidang
miring akan mengalami gerak translasi dengan mengasumsikan semua gaya luar
bekerja di pusat massa silinder. Menurut hukum Sir Isaac Newton:
a. Persamaan gerak dalam
arah normal adalah N – mg cos θ = 0
b. Persamaan gerak sepanjang
bidang miring adalah mg sin θ – f = ma
c. Gerak rotasi terhadap
pusat massanya ∑τ = I α
Gaya
normal N dan gaya berat mg tidak dapat menimbulkan rotasi terhadap titik pusat.
Hal ini disebabkan garis kerja gaya melalui titik pusat, sehingga lengan momennya sama dengan nol. Persamaan
yang berlaku adalah sebagai berikut.
· Kesetimbangan Benda Tegar
Syarat terjadinya kesetimbangan benda
tegar adalah sebagai berikut.
1. Resultan gaya yang bekerja pada benda adalah
nol.
∑Fx = 0
∑Fy = 0
2. Resultan momen gaya (torsi) yang bekerja pada
benda adalah nol.
∑𝛕 = 0
· Titik Berat
Benda terdiri atas partikel-partikel
yang masing-maing mempunyai berat. Resultan dari gaya berat partikel-partikel
tersebut adalah berat benda (X0, Y0, Z0). Titik
tangkap dari gaya berat disebut titik berat. Untuk menentukan titik berat suatu
benda dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Titik Berat Benda Berbentuk Garis
2. Titik Berat Bidang Homogen
3. Titik Berat Benda Berongga Homogen
· Macam-Macam Kesetimbangan
1. Kesetimbangan Stabil
Kesetimbangan stabil adalah
kesetimbangan yang dialami suatu benda apabila benda
tersebut dipengaruhi oleh gaya atau gangguan, benda tersebut akan kembali ke posisi semula.
Gambar di atas menunjukkan sebuah bola yang ditempatkan dalam bidang cekung. Ketika diberi gaya
dan kemudian dihilangkan, kelereng akan kembali ke posisi semula.
2. Kesetimbangan Indiferen
Kesetimbangan labil adalah kesetimbangan
yang dialami benda yang apabila diberikan gaya, benda tersebut tidak bisa
kembali ke posisi semula, melainkan akan tetap diam pada posisi yang baru.
Pada gambar di atas menunjukkan sebuah bola yang ditempatkan di atas bidang cembung. Ketika diberi gaya dan kemudian dihilangkan, maka
bola tidak akan
pernah kembali ke posisi awalnya.
3. Kesetimbangan Labil
Kesetimbangan indeferen atau
netral adalah kesetimbangan yang dialami
benda yang apabila diberikan gaya, maka benda tersebut tidak
mengalami perubahan titik berat benda.
Pada gambar di atas menunjukkan bola yang ditempatkan di atas sebuah bidang datar. Ketika
diberi gaya dan kemudian
dihilangkan, maka bola tersebut akan kembali diam pada
kedudukan yang berbeda.
kesetimbangan benda tegar. dinamika rotasi kelas xii. soal-soal kesetimbangan benda tegar. fisika sma kelas xii. belajar fisika.
kesetimbangan benda tegar. dinamika rotasi kelas xii. soal-soal kesetimbangan benda tegar. fisika sma kelas xii. belajar fisika.
semangat!
BalasHapus